Rabu, 11 Desember 2013

Ketidak-tegasan PSSI

Bagi seorang pria, ucapan yang dikeluarkan menjadi pantangan untuk ditarik kembali. A adalah A, B adalah B. Hal ini bisa disebut sebagai prinsip. Sebuah prinsip yang harus dimiliki dan dipegang teguh oleh seorang pria.

Jika kita berbicara prinsip, saya agak heran dengan keputusan PSSI dalam meralat syarat verifikasi agar bisa bermain di kompetisi Indonesia Super League musim 2014 nanti. Seperti yang telah diketahui bersama, syarat-syarat tersebut adalah finansial (terbebas dari hutang), pembinaan usia muda, legal, administrasi dan insfrastruktur.

Namun setelah menyelenggarakan rapat Exco pada hari Selasa (10/12) kemarin, PSSI menyatakan telah mengurangi syarat verifikasi dari 5 poin, menjadi 2 poin prioritas saja. Dua aspek verifikasi tersebut adalah finansial (bebas dari hutang) dan insfrastruktur (kelayakan stadion).  

Pertimbangan PSSI adalah jika tetap memakai 5 syarat verifikasi, maka semua klub tidak akan bisa lolos verifikasi. Akan tetapi hal ini menjadi tanda tanya besar tersendiri karena tujuan verifikasi adalah agar klub bisa profesional dan namun disisi lain PSSI telah bertindak tidak profesional dengan mengurangi 3 aspek verifikasi. Selain terjadinya ketidak-profesionalan PSSI, juga terkesan terburu-buru dan memaksakan diri dalam penyelenggaraan liga.

 Jika PSSI ingin memprofesionalkan klub-klub yang ada di Indonesia, maka PSSI pun harusnya bersikap profesional. Yang ditakutkan adalah nantinya terjadi diskriminasi dan menjadi permasalahan lanjutan dari keputusan PSSI ini.

Andai memang tidak semua klub lolos verifikasi, maka PSSI harusnya memberi tenggat waktu tambahan agar klub-klub bisa menyelesaikan 5 aspek verifikasi, dengan catatan PSSI harus memberi alasan kepada masing-masing klub poin mana saja yang harus diperbaiki.

Keputusan terburu-buru ini mau tidak mau menjadikan PSSI terkesan tebang pilih karena ada beberapa klub yang harusnya tidak lolos verifikasi, namun dinyatakan lolos. Malahan, dari 2 aspek prioritas yang kemudian mejadi patokan PSSI, masih ada klub yang bisa dengan bebas lolos verifikasi padahal klub tersebut jelas-jelas tidak lolos salah satu dari 2 poin prioritas tersebut.

Kerjasama yang dijalin antara PSSI dengan Liga Spanyol (LFP) terkesan mubazir karena PSSI sendiri tidak bisa bertindak tegas, sebelum liga dimulai.



SAVE PSSI!!